Belajar Apa Aja di Jurusan Psikologi?
Banyak. Salah satu teman yang kuliah di jurusan ini pernah bilang, kalau Psikologi nggak semudah yang ia bayangkan. Awalnya, dia pikir Psikologi hanya sebatas tebak-menebak karakter seseorang, tapi ternyata yang dipelajari tuh luas banget.
Di semester pertama, ada mata kuliah yang membahas sejarah dan tokoh-tokoh pengembangan Ilmu Psikologi. Sebut saja Sigmund Freud, Abraham Maslow, serta Charles Barlett. Mata kuliah jurusan Psikologi pada semester awal masih bersifat umum dan dasar. Kamu diajak memahami hakikat ilmu Psikologi, pengertian memori, persepsi, apa itu emosi, kepribadian, sampai stres.
Baca juga: Mengenal Emosi Dasar dalam Hidup Manusia, Bukan Hanya Sedih dan Senang!
Mata kuliah semester dua jurusan Psikologi merupakan lanjutan dari materi yang dipelajari sebelumnya. Di sini, kita mengamati perkembangan manusia, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, sampai lansia.
“Lho, kok, pelajarannya mirip-mirip Biologi sih?”
Ternyata, kondisi fisik, kognitif, dan emosi setiap orang mempengaruhi tingkah laku mereka di rentang usia tertentu. Contohnya nih, tantrum pada anak disebabkan oleh ketidakmampuan mereka dalam mengkomunikasikan perasaan dan kebutuhannya secara jelas.
Tingkah laku manusia juga dibahas dalam Teori Kepribadian. Ada 3 pendekatan Teori Kepribadian, yaitu Psikoanalisis, Humanistik, dan Behavioral. Masing-masing mempunyai sudut pandang yang berbeda dalam menganalisis perilaku individu.
Masuk ke semester tiga, mahasiswa Jurusan Psikologi dikenalkan dengan macam-macam cabang ilmu. Ada psikologi organisasi, psikologi klinis, psikologi pendidikan, psikologi sosial, dan psikologi faal. Meskipun materi yang dipelajari masih tergolong dasar, setidaknya kamu jadi tahu peminatan apa yang cocok dengan profesi yang ingin diambil.
Di semester pertengahan, mahasiswa jurusan Ilmu Psikologi mulai mendalami jenis-jenis asesmen untuk mengetahui karakteristik atau kecendrungan gangguan mental yang terjadi pada seseorang. Asesmen ini dilakukan melalui 3 metode, yaitu observasi, wawancara, serta alat ukur (psychological testing).
BTW, familiar dengan tabel ini nggak?
Tabel di atas merupakan salah satu contoh alat ukur psikologi. Kalau kamu pernah psikotes, kamu diminta untuk memberi simbol X terhadap pernyataan yang paling sesuai dengan kondisi diri. Perlu diketahui, tidak ada jawaban benar dan salah dalam Psikologi, melainkan kesimpulan mengenai karakteristik dan minat bakat.
Di semester enam, mata kuliah jurusan Psikologi semakin mengerucut. Mahasiswa dipersilahkan mengambil peminatan yang mereka sukai. Kalau kamu mau bekerja di perusahaan Psychology Industrial & Organizational adalah matkul yang tepat. Sebab, kamu akan mempelajari manajemen sumber daya manusia, psikologi konsumen, sampai kerja sama antar budaya.
Tetapi, kalau kamu pengen membantu orang dengan gangguan kesehatan mental, peminatan Psikologi Klinis adalah kuncinya. Kamu bakal belajar tentang jenis-jenis mental disorder melalui buku DSM seperti di bawah ini. Seru lho!
Buku panduan pengklasifikasian gangguan kesehatan mental. (Sumber: statnews.com)
Memasuki tahun terakhir perkuliahan, layaknya jurusan lainnya, kamu dihadapkan oleh seminar proposal, magang, dan skripsi. Tiga hal ini adalah syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Psikologi (S.Psi). Jurusan Psikologi ditempuh dalam waktu 3,5 sampai 4 tahun dengan 144 SKS.
Baca juga: Cara Perhitungan SKS di Kampus, Calon Mahasiswa Wajib Paham!
Sudah pernah coba pakai fashion dari teknik ecoprinting? 🍂🍁 Ada lho produk karya mahasiswa Telkom...
Untuk melanjutkan akses ke Quipper Campus, kamu perlu membaca dan menyetujui Syarat dan Ketentuan dan Kebijakan Privasi kami.
Jika kamu tidak menyetujui Syarat & Ketentuan dan Kebijakan Privasi, klik Tolak dan sistem akan keluar otomatis.
Untuk melanjutkan akses ke Quipper Campus, kamu perlu membaca dan menyetujui Syarat dan Ketentuan dan Kebijakan Privasi kami.
Jika kamu tidak menyetujui Syarat & Ketentuan dan Kebijakan Privasi, klik Tolak dan sistem akan keluar otomatis.
Tugas kuliah di Psikologi Unhas beragam: 1. Paper materi > Jadi Dosen bakal kasih "topik" yang akan dipelajari, misalnya Pengantar Psikologi. Terus dibagi kelompok-kelompok berdasarkan materi yang mau dibahas (misalnya dibagi tiga: Sejarah Psikologi, Ruang Lingkup Psikologi, dan Manfaat Psikologi) > Kita pun harus mencari buku-buku Psikologi yang ada, dari i-net atau perpustakaan, yang bahas tentang materi tersebut. Buku A misalnya bahas tentang penemu Psikologi, lalu Buku B bahas tentang negara tempat Psikologi diresmikan, dua buku itu harus dibaca dan dirangkum deh dalam Word > Tipsnya disini harus punya kemampuan mencari informasi yang baik. Bisa pakai Google Scholar, Mendeley, dan Library Genesis 2. Presentasi > Hampir selalu setiap paper materi disertai presentasi. Simpelnya, dari paper dibuatkan versi Power Point > Tips buat tugas ini harus paham menentukan poin-poin utama dalam suatu materi dan bagaimana dibuatkan visualisasinya. PPT yang baik adalah PPT yang dapat menjelaskan banyak hal meski hanya satu kalimat yang terpampang 3. Analisis Film > Sesuai namanya, Dosen kasih judul film. Kita diminta nonton, fokus sama karakter tertentu (atau kadang pilih sendiri), lalu menganalisis karakter tersebut pakai teori psikologi > Tips ini bagi saya sangat efektif. Saya perlu nonton dua kali. Pertama saya nonton dengan menikmati film dulu. Jalan ceritanya gimana, film nya ngomongin apa. Ini penting buat menemukan kecocokan teori yang mau dipakai dengan konteks film. Kedua kalinya baru saya nonton dan berfokus sama karakter yang akan dianalisis. Ini membantu saya cepat menemukan adegan-adegan penting yang berpengaruh dan dipengaruhi oleh peran karakter yang dianalisis. 4. Buat Video Psikoedukasi > Tugas ini mengharapkan kita buat video yang dapat mengajarkan ke masyarakat tentang psikologi. Ini tugas yang paling banyak ditemui di Psikologi Perkembangan. Misalnya gimana melatih anak berbicara, melatih anak berjalan, melatih memori anak. > Tips untuk tugas macam ini sebenarnya berdasarkan pemahaman sama materi. Biasanya yang diutamakan disini adalah visibilitas video. Apakah pesannya tersampaikan? 5. Esai > Ada juga tugas yang memberi kebebasan bagi mahasiswa untuk memilih kejadian/fenomena tertentu untuk dianalisis menggunakan teori psikologi. Atau bahkan tugas yang meminta mahasiswa menyusun suatu program kerja sebagai solusi suatu permasalahan. > Tips untuk tugas ini adalah pilihlah kejadian/fenomena/topik yang memang membuatmu senang, minimal kepo. Rasa penasaran akan mendorong kita mencari tahu. Nah, pembuatan esai itu sama saja proses mencari tahu. Ujian nya kurang lebih sama dengan bentuk tugas. Iya, gak ada pilihan ganda (kecuali di Biopsikologi). Kebanyakan tuh Esai, Video Psikoedukasi, dan Presentasi jadi bentuk final ;)
Pahamifren, bagi kamu yang sudah kelas 12 SMA, pasti sudah memikirkan mau kuliah di mana setelah lulus nanti. Adakah di antara kamu yang ingin masuk UI? Universitas Indonesia terkenal sebagai kampus paling difavoritkan pelajar, lho. Selain program sarjana, UI juga menawarkan program vokasi, baik D3 maupun D4. Buat kamu yang mengincar UI sebagai kampus impian, program vokasi UI layak kamu jadikan pilihan. Nah, biar kamu semakin mengenal program vokasi UI, yuk simak info lengkap vokasi UI berikut ini!
Selesai S1 langsung buka praktek?
→ Perjalanan untuk menjadi psikolog klinis cukup panjang. Dimulai dari S1 selama 4 tahun, dilanjut dengan Program Profesi Psikolog Umum selama 2 tahun, kemudian mengambil spesialisasi sesuai dengan minat masing-masing. Jika ditotal, kurang lebih memakan waktu sekitar 7 tahun.
Lah, terus kerja apa dong abis lulus?
→ Banyak! Lulusan Psikologi dibekali dengan kemampuan menganalisis berbagai permasalahan individu, mengolah data, membuat program pelatihan kerja & pendidikan, serta public speaking yang mumpuni. Prospek kerja jurusan ini terbuka di bidang Human Resource, konsultan pendidikan, UX Researcher, konselor, dan sebagainya. Kamu bisa berkarir di pemerintahan, BUMN, swasta, dan NGO.
Pertanyaan Seputar Jurusan Psikologi (Frequently Asked Questions)
Karena selalu ramai peminat, banyak pertanyaan yang mulai bermunculan mengenai jurusan Psikologi. Dari yang lucu sampai yang mengarah ke jenjang karir. Biar nggak penasaran, aku kasih rangkuman FAQ-nya di bawah!
Program Pendidikan Vokasi UI
Program vokasi UI merupakan pendidikan tinggi kejuruan yang menghasilkan lulusan Ahli Madya pada jenjang Diploma III (D3) dan Sarjana Terapan pada jenjang Diploma IV (D4). Proses perkuliahan pada program ini lebih mengutamakan keterampilan dan keahlian praktik kerja. Hal itu terbukti pada komposisi kurikulum di vokasi UI yaitu 30% teori dan 70% praktik. Praktikum perkuliahan vokasi di UI biasanya dilakukan di laboratorium maupun di lokasi magang.
Bagi kamu yang ingin menjadi tenaga ahli profesional, kamu bisa mencoba program pendidikan tinggi kejuruan ini. Vokasi Universitas Indonesia mengarahkan lulusannya untuk menguasai kemampuan dalam bidang kerja tertentu sebagai tenaga kerja di industri, lembaga pemerintahan/swasta, atau berwiraswasta. Jadi, setelah lulus vokasi UI, kamu bisa menjadi tenaga ahli siap kerja di berbagai aspek, Pahamifren.
Menariknya, program vokasi UI ini sudah bekerja sama dengan Asosiasi Profesi dan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) untuk meningkatkan kemampuan mahasiswanya melalui sertifikasi profesi. Hal ini menjadi salah satu kelebihan program vokasi Universitas Indonesia. Jadi, lulusan vokasi UI tidak hanya mendapatkan ijazah, namun juga dibekali sertifikat kompetensi dari bidangnya masing-masing yang tentunya berguna di dunia kerja.
Kuliah Psikologi bisa dari IPS nggak?
→ Berdasarkan ketentuan Menteri Pendidikan terbaru, pemilihan jurusan kuliah tidak bergantung pada jurusan saat di SMA. Tapi, aturan ini hanya berlaku di PTN aja, ya! Untuk kampus swasta mempunyai kebijakan masing-masing.
Aturan Baru UTBK SNBT di SNPMB 2025, Calon Mahasiswa Wajib Tahu!
Apa bener kalau anak Psikologi harus pinter Bahasa Inggris?
→ Sebagian besar bahan ajar jurusan ini memang berbahasa Inggris. Namun, terkadang ada dosen yang memberi softcopy materi yang telah diterjemahkan ke Bahasa Indonesia.
Terakhir, boleh nggak sih ngasih resep obat buat temen yang kena mental illness?
→ HARAM HUKUMNYA! Walaupun kita tahu dan belajar jenis gangguan mental, konsumsi obat tetap di bawah pengawasan psikiater. Apa sih bedanya psikolog dengan psikiater? Intip penjelasannya di blog tetangga kita. Hihi.
Kalau temen kamu ngerasa ada sesuatu yang nggak beres dalam hidup dia, disarankan untuk pergi ke psikolog terlebih dahulu. Nanti kan diperiksa tuh, diajak ngobrol, lalu dikasih terapi.
Nah, kalau penyakitnya belum dapat disembuhkan dengan konseling dan terapi, baru deh, psikiater turun tangan. FYI, psikiater merupakan dokter spesialis jiwa yang bertanggung jawab memberi obat dan perawatan medis.
Punya pertanyaan seputar Psikologi dan jurusan lainnya? Tulis aja di kolom komentar! Pertanyaan kamu bakal kita masukkin ke F.A.Q atau dijadikan tema buat artikel selanjutnya.
Makasih banget udah mau baca sampai habis. Kamu bisa lho share artikel ini ke orang tua, guru, temen, pacar, juga gebetan. Tombol share-nya ada di bawah banner ini. Keliatan, kan? Thank you (again) and bye-bye!
Kuliah 7 Semester di Psikologi [Daring]. Tautan:
https://www.youtube.com/watch?v=FfUarkqAkcA (diakses 19-20 Mei 2021)
Pendekatan Teori Kepribadian dalam Psikologi [Daring]. Tautan:
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/c2aca931dfa55f74aebeeedd1f7456 (diakses 19-20 Mei 2020)
Beda Psikolog dan Psikiater [Daring]. Tautan:
https://hellosehat.com/mental/perbedaan-psikolog-dan-psikiater/(diakses 19 Mei 2021)
Tantrum [Daring]. Tautan:
(diakses 19 Mei 2021)
Buku DSM [Daring]. Tautan:
https://www.statnews.com/2016/12/12/psychiatry-dsm-update/ (diakses 19 Mei 2021)