Kecepatan Putaran Mesin Bubut (Revolution Per Menit – Rpm)
Kecepatan putaran mesin bubut adalah, kemampuan kecepatan putar mesin bubut untuk melakukan pemotongan atau penyayatan dalam satuan putaran/ menit. Maka dari itu untuk mencari besarnya putaran mesin sangat dipengaruhi oleh seberapa besar kecepatan potong dan keliling benda kerjanya. Mengingat nilai kecepatan potong untuk setiap jenis bahan sudah ditetapkan secara baku, maka komponen yang bisa diatur dalam proses penyayatan adalah putaran mesin/benda kerjanya. Dengan demikian rumus dasar untuk menghitung putaran mesin bubut adalah:
%PDF-1.6
%âãÏÓ
248 0 obj
<>stream
h޼VmoÚHş+û±UEg_ü*U‘Àš¶HrR”,àÄØ–mr¿şfvMx9îÚT§Ã23Ş�ÏŒŸgg¥RŒ3©&B.s>‚dÀ”òP†Ìó“gBÁ„ç¨àƒà¤(ZM¶8âKôå¸L��
z
Br‡Ó¡ì.¢¨WzƤ¤×_İßÁXq×I�A'�§Ohn¦ĞÄ1&_¾ÀpÄæqZiTLÀ¸İ<�Œæ&¯…†Ş¦î�ë¸Ö�vşì×v“ù\—:›êêNÂ:KDוLI¨Šxª™ãÀ4_bX¾K�A¡Ë$Ÿ1'€?u™C�i¨_r¨—¥Ö0Ï×%Ì“g
U²�J?ã�,–5dI¦±VĞa^ ]è1ß…ïÌ÷aÀ#H¸‚1\¸f¡1<Àf ™à
°„á RXA9ô „
jXÃ3VŸÃæ¾É3›æ³$[˜ìÚÕTg5óü ¢¸øj‚a¢e\�uıÁ&‰ÎŸ›Ä`cR:L„´ÉØ4Mæ”Q“Ü´‰%†£{ÂØg'#_cÜèÁ ÆÛ^cj]L)Å”¿o+n«üºÚFÜòy/*æÀy�Õ�N¾¹k¹\±–âˆC]è9÷fòeš·ôB�¤ô †ü§÷ñåK‰Àò�Üê�Ø•s« 4ëH§¹©gléí¬›û¾ÁO¼ª Mâo#)�í8%a�=hôí<·+0$µ7Óx¾ÿ¥^w…œ Æ5v»±mñI8'|#^fL£föx±¡·�XÇo’ÃukyˆØS©w\®G¸m ÷�Èı‰óßį<¯Ş�ßË>2ÿí+B#- ÿf½c ı�ø°l$²Aı茽޲™Áµlô5?Üâi²\ÅåÓG›ÿ0êÃu/4ô6E^ÖoŠ=y/ÏÎ`„½T¯V8½-ãyŸ¦ÊĹ·ä&Ñ/8Lb7J?:üFıʯßÎÃhĞ5SßY]®ñ“2Î*Ó ¦¯Ö¦_æëÂEm<$‹şáAš¤Åg~|��Æ»•»3õ_ àM
endstream
endobj
249 0 obj
<>stream
hŞœ’½N1„_eßàöÇ¿R”†’&ŠèE$Nˆ o�s3G Ê57ºµıͮǮET\«´2¤‰õ>´KX7•äãßLrëæRª
©½Èn7ݽ½]¤Øtÿú|~¼rT�Ú¡5ªSãªOÓÃ÷Ç
Rumus Mencari G-FORCE & RPM
Cs = π.d.n Meter/ menit
Karena satuan kecepatan potong (Cs) dalam meter/menit sedangkan satuan diameter benda kerja dalam milimeter, maka satuannya harus disamakan terlebih dahulu yaitu dengan mengalikan nilai kecepatan potongnya dengan angka 1000 mm. Maka rumus untuk putaran mesin menjadi:
Sumber : P4TK BMTI Bandung
Didalam dunia industri permesinan khususnya pada mesin bubut yang menghasilkan produk berbentuk silindris. Seperti piston yang biasanya terbuat dari aluminium yang telah di campur dengan unsur lain yang dikenal dengan aluminium alloy, yang pada proses finisingnya menggunakan mesin bubut. Tingkat kekasaran permukaan pada pembubutan piston yang baik membuat fungsi dari komponen menjadi lebih maksimal. Tingkat kekasaran permukaan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti mesin yang digunakan, kecakapan operator, parameter pemotongan yang digunakan dan lainya. Dalam penelitian ini mengkaji seberapa besar pengaruh dari variasi gerak makan (f) dan putaran spindle (n) pada proses pembubutan terhadap tingkat kekasaran permukaan aluminium dengan menggunakan mesin bubut emco maximat v13. Ditetapkan variasi gerak makan 0,07mm/r, 0,14mm/r, 0,28mm/r dan variasi putaran spindle 740 rpm, 900rpm, 1230 rpm. Pengukuran kekasaran permukaan menggunakan alat surface roughness tester. Dari hasil penelitian menunjukan variasi gerak makan 0,007mm/r dan kecepatan putaran 740rpm mendapatkan tingkat kekasaran paling kecil dengan nilai Ra 1,40µm, semakin kecil kecepatan putaran spindle dan gerak makan maka semakin kecil pula kekasaran permukaan yang dihasilkan.
Rumus Untuk Mencari Kecepatan Putar Bor